Sabtu, 28 Desember 2013 | By: roiputra

Indonesia Belum Punya Uang Untuk Bangun Kilang Minyak Baru

Indonesia Belum Punya Uang Untuk Bangun Kilang Minyak Baru. Pemerintah menyatakan belum memiliki anggaran untuk bisa membangun kilang minyak baru, guna mengurangi impor BBM. Anggaran pembangunan kilang yang sempat dilontarkan selama ini baru sebatas wacana.

Pembangunan kilang minyak baru sangat penting guna menahan laju importasi BBM yang besar di dalam negeri, dan membuat neraca perdagangan defisit. Akhirnya, nilai tukar rupiah tertekan, sebab kebutuhan dolar untuk mengimpor BBM tinggi.

"Belum ada, belum ada, baru rencana saja, duitnya belum ada masih jauh," kata Askolani saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Namun menurutnya, pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 250 miliar dari APBN 2013 untuk membiayai studi kelayakan (feasibility study) pembangunan kilang.

"Tahun 2013 juga belum ada. Yang ada itu dana untuk studinya tetapi untuk perencanaannya belum ada," cetusnya.

Sebenarnya ada dua investor asing yang berminat membangun kilang minyak baru di Indonesia. Namun keinginan investor itu untuk mendapatkan insentif pajak belum direstui pemerintah.

Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengakui, keberadaan kilang minyak baru sangat penting di tengah kondisi ketergantungan impor minyak yang tinggi. Apalagi kondisi rupiah yang terpuruk terhadap dolar, membuat impor minyak makin mahal.

"Kita itu harusnya sudah bangun kilang, kalau tidak maka Indonesia akan terus impor minyak," ujar Jero ditemui di acara 4th ASEAN Ministerial Meeting on Minerals (AMMIN) and Associated Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).

Namun yang terjadi saat ini, tidak ada satupun kilang minyak baru yang mulai dibangun. Menurut Jero, kondisi ini terjadi karena pemerintah terlalu banyak berdebat.

"Saya sudah setujui, kenapa sekarang mandek, tanyalah Pak Menkeu (Menteri Keuangan Chatib Basri) di mana macetnya? Kalau saya ditanya kapan bangunnya ya kemarin sudah bikin, mau itu dananya dari APBN, mau swasta yang penting cepat bikin, terlalu banyak berdebat kita ini," tegas Jero.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2013/11/28/193359/2426877/1034/indonesia-belum-punya-uang-untuk-bangun-kilang-minyak-baru

Beberapa yang saya garis bawahi sebagai rakyat jelata yang juga awam masalah perminyakan dari artikel di atas :

1. Indonesia Belum Punya Uang Untuk Bangun Kilang Minyak Baru? hmm.. Sama dengan saya...
2. Buat studi kelayakannya aja biayanya 250 miliar rupiah. hmmm,  itu feasibility study-nya doang.. belum biaya perencanaan, lah biaya bangunnya berapa rek? terus hasil feasibility study-nya apa ya?
3. Ada investor yang mau bangun tapi minta intensif pajak? hmm….. ada gula ada semut..
4. Kalau tidak bangun kilang Indonesia akan impor terus? hmmm …. Pake dollar belinya.. nah nilai tukar rupiah "memble.." dijual rugi lagi.. 
5. Pemerintah banyak berdebat ? hmmm… dari dulu kaleee…

Ok.. saya coba kumpulkan sedikit informasi menjawab pertanyaan awam saya..

1. Biaya investasi  membangun 1 kilang perkiraan adalah 90 Triliyun Rupiah… Mapasssss…!! salah satu sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/04/24/ini-anggaran-untuk-bangun-kilang-minyak-baru-sisanya-buat-konversi-gas

2. Ternyata dari sumber yang sama di atas saya copas : Studi kelayakan ini, menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, akhir pekan lalu, berbiaya Rp 17 miliar. Sebelumnya, pemerintah berencana pada tahun 2013 dapat melakukan basic engineering design dan front engineering design dengan dana Rp 250 miliar. Namun rencana tersebut diubah, hanya sampai tahap studi kelayakan. "Sisa dana yang tersedia, akan digunakan untuk pelaksanaan konversi BBM ke LPG di daerah-daerah yang belum terkonversi," ujar Edy, Rabu (24/4/2013).

3. Mungkin bisa sedikit membuka pikiran saya yang sempit : Sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (18/9/2013), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengakui margin yang rendah menjadi salah satu penghambat pembangunan kilang-kilang minyak tersebut. 

Namun, ditemui usai rapat, ia mengaku kepada wartawan, Indonesia telat jika mulai membangun kilang minyak tahun depan, harusnya tahun ini. Kurtubi menjelaskan pemerintah selama ini lebih senang mengimpor daripada membangun kilang minyak, lantaran sektor hulu dinilai lebih menguntungkan.


Sektor hulu yang dimaksud adalah eksplorasi minyak, dimana memiliki margin yang besar. "Harga minyaknya tinggi, harga produksinya relatif rendah," tuturnya. 


Menurutnya, yang tidak menjadi pertimbangan pemerintah adalah manfaat lain dari pembangunan kilang minyak. Pertama, dengan adanya kilang, ketergantungan BBM impor akan berkurang, dan akan memperkuat ketahanan energi nasional. Kedua, menciptakan lapangan pekerjaan.


"Margin refinary relatif kecil dibanding sektor hulu, tapi mustahil rugi," pungkasnya.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/09/22/1201552/Indonesia.Belum.Terlambat.Bangun.Kilang.Minyak

Dan yang mungkin tidak kalah penting adalah industri hilir dari kilang itu sendiri, salah satunya adalah industri petrokimia yang marginnya jelas di atas margin menjual BBM. Nah tinggal jenis kilang yang dibangun dan jenis minyak indonesia ini bisa ada bahan untuk industri petrokimianya gak ya??

4. Nah pejelasan logis mengapa kita impor terus minyak kira kira demikian : 


“Sehingga pada neraca perdagangan minyak kita defisit. Defisit perdagangan minyak ini sudah terjadi lama, seperti pada 2005 kita defisitnya mencapai 98 juta barel, 2006 defisit 68 juta barel, 2009 lebih kecil hanya 8 juta barel namun pada 2010 defisitnya melonjak hingga 226 juta barel, 2011 141 juta barel dan pada 2012 defisitnya mencapai 160 juta barel,” 

Kalau anggep harga minyak gampang $100 (orang Indonesia) cari gampangnya.. = 16000 juta dollar, atau $16M, jika impor gak naik saja, maka dengan kurs rata 11.000,- maka defisitnya adalah 176 Triliun Rupiah. Hmmmmmmmmmmm ………… bener gak ya hitungannya ??

Naik Rp100,- aja mantaps gan.. 


Pertanyaannya mengapa Indonesia impor minyak banyak sekali namun malah masih bisa ekspor?
“Kalau masyarakat bilang ini konyol, impor banyak tapi masih bisa ekspor. Jawabannya karena tidak semua produksi minyak mentah di Indonesia bisa seluruhnya diolah sesuai spesifikasi kilang minyak kita, karena ada yang tidak sesuai spesifikasi maka diekspor, hasil dari ekspornya buat impor minyak yang sesuai spesifikasi kilang atau dalam bentuk BBM jadi,” tutupnya.



5. Kalau nomor 5 Pemerintah banyak berdebat. apa ya kira-kira penjelasannya? kayaknya repot ini… Gus gus.. bantuin saya… !! Biar gak repot… 

Yang pasti memang bener… Mainan minyak pasti banyak duitttttt… !!! Apalagi si Raja Minyak.. & Mudah-mudah insinyur-insinyur Indonesia ilmu rekayasa-nya (Engineering-nya) tambah jagoo..biar bisa jadi kontraktor tambang ama buat penyulingan sendiri di Negeri sendiri.. 


1 komentar:

Larysa Bohdana mengatakan...

salam untuk semua orang di forum blog ini, saya ingin memberi tahu Anda semua tentang terobosan keuangan yang ditawarkan pak pedro untuk saya lalui ketika saya kelaparan dengan bisnis dan keluarga saya selama pandemi covid19. saya menemukan mr pedro di blog spot oleh seseorang yang merekomendasikan dia kepada siapa pun yang mencari pinjaman saya sangat bersemangat dan saya juga termotivasi untuk berada dalam posisi kebebasan finansial karena keluarga saya kelaparan, saya menghubungi mr pedro di aplikasi apa yang saya katakan dia kisah hidup saya tentang situasi keuangan dia mengirimi saya formulir aplikasi untuk diisi dengan perincian saya yang saya lakukan kemudian setelah dia mengirimi saya perjanjian pinjaman kemudian saya meneruskannya ke pengacara saya untuk melihat dan memberi tahu saya tentang cara melakukannya kemudian setelah saya menandatangani perjanjian pinjaman setelah itu pinjaman saya disetujui beberapa jam yang lalu bank menghubungi saya untuk transfer dana dan biaya yang harus saya bersihkan di konter bank saya membersihkan biaya yang saya terima pinjaman saya pada hari berikutnya saya membersihkan biaya bank jadi sangat menyenangkan bekerja dengan mr pedro dan saya berterima kasih banyak atas bantuan yang dia berikan kepada saya yang sangat membantu keluarga saya dari kelaparan. hubungi mr pedro di email: pedroloanss@gmail.com atau berbicara dengannya di whatsapp + 1-8632310632 . untuk tanggapan cepat karena dia selalu sibuk tetapi mereka memiliki beberapa rekan kerja tim profesional lain yang bekerja dengannya juga, tetapi saya merekomendasikan mr pedro kepada siapa pun yang mencari bantuan keuangan.

Posting Komentar