Minggu, 10 Mei 2015 | By: roiputra

Catatan tentang Saracen dan sejarah penaklukan islam dari game age of empire II

Sudah lama banget maen game age of empire II, sejak dari kuliah di tahun 2000 awal. Tapi gak jago-jago ha ha, tapi gak bosen-bosen juga (maksudnya kadang masih kangen untuk maen).

Bermain game ini seperti melihat dunia pada masa kejayaan kerajaan dinasti kuno  mulai tahun 600an. Jadi berCERITA TENTANG DUNIA 1500 tahun yang lalu. Zaman ketika Asia lebih dominan berkembang di banding Eropa. Zaman ketika Islam berusaha menaklukan dunia.

O iya ada cerita sedikit, walaupun maen game kebanyakan buang waktu dan engergi. Tapi...... ada kelebihan pengetahuan alumni game ini di kehidupan nyata loch. Lah apa hubungannya ama gambar sebelah yach?. Ada hubungannya... mudah-mudah jadi lebih tertarik didik anaknya maen game age of empire II.


Di April tahun 2015, istri saya keranjingan nonton kolosal King Sulaeman (the magnificent) . Sebagai suami yang baik, terkadang menemani sembari-sembari. Nah... kadang-kadang kasih info tambahan (walaupun lebih dari setengahnya ngawur xi xi). contohnya :

"Itu kekaisaran Ottoman sekarang negaranya namanya Turki. kita tahunya (kalau tahu he he) dinasti Utsmaniyah, istilah Ottoman itu lidah orang barat, lidah kita Usman."

"Dulu Ottoman membuat peradaban Islam itu keren paten, kayak kita mengacu kemajuan Amerika ama Eropa sekarang. Ntah kapan kapan kebalik lagi kalau liat keadaan sekarang".

"Cremea tempat asal selir alexandra yang menjadi sentral cerita, itu tempat pesawat Malaysia Airlines di tembak jatuh baru-baru aja (bagian Ukraina yang ingin lepas)".

"Zaman abad 14an, Turki sudah pakai tembakan, teknologi pasukannya hebat di zamannya".

"Ottoman mau mengalahkan The Great Alexander dalam visi menguasai dunia, maka kerjaanya belajar dan perang mulu. Kalau berhasil Utsmaniyah berhasil dulu, mungkin sekarang Buckingham azan 5x sehari".

Gpp ya.. sok pinternya mdh-mdhan depan istri doang he he. Karena memang gak paham banget sejarah. Dulu sering mengabaikan pelajaran sejarah masalahnya he he (tertidur). Karena mungkin buku sejarahnya yang kurang asyik ya, coba murid diajak maen game age of empire II bersama satu kelas ketika belajar sejarah abad pertengahan (abad 6 sd 14). Hmmm... pasti banyak yang inget sejarah masa itu.

Dan siapa tahu bisa terinspirasi. Karena terkadang kalau maen game macem beginian, kok gak pernah nemu ada Indonesia-nya di catatan peradaban manusia maju di zamannya. Korban terus.... korban karena peradaban tertinggal.

Dan, kebetulan lagi istirahat penyembuhan sakit, buat mengisi waktu, sedikit menulis/lebih tepat mengartikan sejarah dunia pada zaman kekaisaran/dinasti (baik di Eropa dan Asia).

Pada kesempatan pertama kita akan mengartikan tentang peradaban Saracen. Apa kata microsoft tentang Saracen, mudah-mudahan terjemah saya di bawah ini gak ngawur-ngawur amat.

Istilah saracen digunakan awalnya untuk orang-orang gurun nomaden di daerah yang membentang dari Suriah modern sampai Arab Saudi. Dalam penggunaan yang lebih luas nama tersebut diterapkan untuk semua orang Arab dari Abad Pertengahan.

Bangsa nomad padang pasir ini bangkit tiba-tiba pada abad ketujuh dan mendirikan sebuah kerajaan yang luas dalam hanya setengah abad (50 tahun).

Penaklukan mereka didorong oleh iman dan moral yang tinggi. Mengikuti ajaran Nabi Muhammad, niat mereka adalah untuk mengubah keagamaan dan politik di seluruh bumi.

Pada tahun 613 Nabi Muhammad berkhotbah tentang agama baru yang disebut Islam. Diabaikan di kota kelahirannya Mekkah, ia pindah ke Madinah, membangun pengikut yang kuat di sana, dan kembali menyerang dan menaklukan Mekkah.

Setelah kematiannya pada 632, ajarannya dikumpulkan untuk membentuk Quran, kitab suci Islam. Dan pada tahun 634 pengikutnya memulai perang suci mereka atau disebut jihad. Dalam lima tahun mereka telah menaklukan Mesir, Palestina, dan Suriah. Toleransi mereka kepada orang Yahudi dan Kristen memudahkan penaklukan mereka karena orang-orang ini telah menderita dan teraniaya di bawah Bizantium.

Lihat peta di samping. Kekuasaan Saracen dalam hanya 50 tahun (Eropa kira-kira cuma 1/4 bro - maaf petanya gitu hehe, koneksi inet lagi zaman jahiliyah ini).

Dalam 60 tahun ke depannya, baik Afrika Utara di sebelah barat dan Persia di timur jatuh ke tangan Islam. Pada awal abad kedelapan, Saracen dari Tangier (catatan: tangier ada lah bagian dari Maroko di Afrika Utara/Barat) menyerbu Semenanjung Iberia (semenajung Barat Daya Eropa, sekarang terdiri dari Spayol, Portugal, Gilbartar, Andorra dan sedikit Perancis). Meraka menaklukkan kerajaan Visigoth yang didirikan di sana setelah jatuhnya Romawi.

Di Asia mereka mengambil Asia Kecil (Asia minor) dari Bizantium dan berusaha untuk menaklukan Konstantinopel (Istanbul saat ini) dengan serangan gabungan dari darat dan laut. Dinding besar kota itu membuat serangan frustasi serangan dari darat dan armada Saracen dikalahkan di laut. Sedangkan di barat, Charles Martel dari Kerajaan Frank menghentikan invasi Saracen pada tahun 732 di Poitiers (wilayah Perancis modern).

Frustrasi di barat, pasukan Islam berbalik timur. Pada tahun 750 mereka telah melakukan penaklukan ke Sungai Indus dan utara India bahkan lebih ke Asia Tengah ke perbatasan Cina.

Pada tahun 656 dunia Muslim jatuh ke perang saudara antara dua faksi, yang Sunni dan Syiah (the Sunnites and the Shiites). Mereka berbeda di beberapa titik, termasuk siapa yang harus khalifah dan interpretasi dari Al Quran.

Hasil perang 60-an tahun adalah bahwa negara Islam pecah menjadi potongan-potongan, beberapa diatur oleh Sunni (Semenanjung Iberia) dan lain-lain dengan Syiah (Mesir dan Irak modern). Negara-negara Islam yang baru bertindak secara independen, setelahnya.

Muslim Spanyol berkembang menjadi salah satu negara besar di Eropa pada awal Abad Pertengahan. Muslim, Yahudi, dan Kristen hidup bersama dalam harmoni, dan terjadi peningkatan budaya yang hebat dari beberapa pengaruh ini. Perkembangan pesat di bidang seni, arsitektural, dan pendidikan.

Pada tahun 1000, Muslim Spanyol telah terbagi-bagi menjadi pihak yang bertikai. Perang sesama ini membuat semenanjung Iberia ditaklukan kembali (reconquista) oleh negara-negara berkembang dari Castile dan Aragon, dengan dikuasai penuh semenanung iberia pada tahun 1492.

Sedangkan Asia Kecil dan Timur Tengah ditaklukkan oleh Muslim Turki pada awal abad kesebelas (Seljuk turk). Menanggapi panggilan bantuan dari Bizantium, serangkaian Perang Salib diluncurkan oleh Eropa untuk mendapatkan kembali Palestina dari Turki. Negara Muslim merdeka tersebut (Turki dizamannya Seljuk Turk ya.. belum Ottoman) kehilangan kekuasaan Palestina dan pantai Mediterania Timur pada Perang Salib Pertama. 

Pada bagian terakhir dari abad kedua belas, pemimpin Saracen besar, Saladin berhasil menyatukan Mesir, Suriah, dan negara-negara yang lebih kecil, dan ia merebut kembali Yerusalem.

Negara-negara Muslim tetap independen untuk waktu yang lama setelah abad pertengahan, dan akhirnya berkembang menjadi bangsa Arab modern di Timur Tengah dan Afrika Utara. Namun mereka mengalami penurunan ekonomi, ketika negara-negara Eropa membuka rute perdagangan mereka sendiri ke Asia pada abad kelima belas dan keenam belas. Selesai.

Nah begitu catatan tentang saracen yang dikenal/ikonic dengan SALADDIN. Yang gawat mungkin, orang Eropa masih hormat kali dengan SALADDIN, yang muslim gak tahu bro pahlawannya. Mungkin seperti negara Afrika masih tetap hormat kepada SOEKARNO, kita gak kenal lagi bro.

Hmm.. Kalau dirangkum menurut saya, dengan iman dan moral tinggilah yang membuat hanya dalam 50 tahun-an, SARACEN penerus Nabi Muhammad bisa menaklukan wilayah yang sangat luas. TERCEPAT DALAM SEJARAH UMAT MANUSIA

Namun cepat juga hancurnya (atau tepatnya saling menghancurkan). PERPECAHAN INTERNAL UMAT ISLAM yang membuat lemah kembali. Dengan pokok telah MELEMAHNYA IMAN DAN MORAL tadi kali yee. Mungkin kali ye... Pusing, apalagi mikirin Agustusan nanti sudah 71 tahun.. Istirahat dulu ah.. mudah-mudahan saya cepat sembuh.




0 komentar:

Posting Komentar