Di
awal presentasi, hampir semua orang bernafsu sekali untuk membuat manusia sulit
jadi baik. Dalam satu hal
jelas, mereka yang datang menemui saya menganggap dirinya bukan manusia sulit,
dan orang lain di luar sana sebagian adalah manusia sulit.
Namun,
begitu mereka saya minta berdiskusi di antara mereka sendiri untuk memecahkan
persoalan kontroversial, tidak sedikit yang memamerkan perilaku-perilaku
manusia sulit. Bila saya tunjukkan perilaku mereka; seperti keras kepala,
menang sendiri, dll dan kemudian saya tanya apakah itu termasuk perilaku
manusia sulit, sebagian darimereka hanya tersenyum kecut.
Bertolak
dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkan kaca mata
terlebih dahulu,sebelum melihat orang lain. Dalam banyak kasus, karena kita
tidak sadar dengan kotornya kaca mata maka orangpun kelihatan kotor. Dengan
kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit, yakinlah kalau bukan Anda sendiri
yang sulit.
Karena
Anda amat keras kepala, maka orang berbeda pendapat sedikit saja pun jadi
sulit. Karena Anda amat mudah tersinggung, maka orang yang tersenyum sedikit
saja sudah membuat Anda jadi kesal.
Nah,
pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalam keadaan kaca
mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak Anda masuk ke dalam
sebuah pemahaman tentang manusia sulit.
Dengan
meyakini bahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup adalah guru kehidupan,
maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit. Terutama
karena beberapa alasan.
Pertama,
manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkan betapa menjengkelkannya
mereka. Bayangkan, ketika orang-orang ramai menyatukan pendapat, ia mau menang
sendiri. Tatkala orang belajar melihat dari segi positif, ia malah mencaci dan
menghina orang lain. Semakin sering kita bertemu orang-orang seperti ini,
sebenarnya kita sedang semakin diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan
sebrengsek itu.
Saya
berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dan suka menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidak mengizinkan
putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang, bayangan tentang anak kecil
yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yang amat membantu pendidikan
anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah merasakan sendiri betapa sakit hati dan
tidak enaknya dihina anak kecil.
Kedua,
manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadi orang
sabar. Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti karet. Pertama
ditarik melawan, namun begitu sering ditarik maka ia akan longgar juga. Dengan
demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala, mengurut-urut dada, atau
menarik nafas panjang oleh manusia super sulit, itu berarti kita sedang menarik
karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini) menjadi lebih longgar (sabar).
Saya
pernah mengajar sekumpulan anak-anak muda yang tidak saja amat pintar, namun
juga amat rajin mengkritik. Setiap di depan kelas saya diuji, dimaki bahkan
kadang dihujat. Awalnya memang membuat tubuh ini susah tidur. Tetapi lama
kelamaan, tubuh ini jadi kebal.
Seorang
anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya, pernah heran
dengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain. Dan gurunya ya itu tadi,
manusia-manusia pintar tukang hujat di atas.
Ketiga,
manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan. Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin
manusia sulit, ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya
kontribusinya. Saya tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi pengalaman
memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit, sudah terbukti membuat banyak sekali
orang menjadi pemimpin jempolan. Rekan saya menjadi jauh lebih asertif setelah
dipimpin lama oleh purnawirawan jendral yang amat keras dan diktator.
Keempat, disadari maupun tidak
manusia sulit sedang memproduksi kita menjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu saja kita memaksa
diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkan
orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa tidak enaknya dihina orang
lain.
Kelima, dengan sedikit rasa
dendam yang positif manusia super sulit sebenarnya sedang membuat kita jadi
hebat. Di masa kecil, saya termasuk orang yang dibesarkan oleh
penghina-penghina saya. Sebab, hinaan mereka membuat saya lari kencang dalam
belajar dan berusaha. Dan
kemudian, kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil
membantu orang yang tadinya menghina kita.
Orang Brengsek Guru Sejati oleh : Gede Prama
0 komentar:
Posting Komentar