Tulisan saya mengenai Raspberry PI ini dicopas untuk saya mulai mengenal Raspberry PI. Saya yakin alat ini bisa menjadi alat bantu agar anak-anak kita bisa lebih mengenal bahasa program. Lebih dini melek IT. Bukan hanya autis BB-an atau sejenisnya.
Tantangannya? Bagaimana ya agar anak saya yang cewek kelas 1 SD dan cuek dengan komputer bisa melek pemprograman komputer. Bukan harus jadi programmer? Tapi kemampuannya nanti diatas bisa ngetiklah he he.
So harus cari duit nich atau menyisihkan 500 sd 600 rb untuk beli Raspberry Pi dan nantinya belajar menyusun proyek yang bisa saya garap bersama dengan dia. Karena eh karena saya juga gak tahu apa-apa tentang bahasa pemprograman. Jadi belajar bareng dech ama anak. Tujuannya minimal adalah belajar merakit komputer milik dia sendiri. Biar agak kreatif dikit.
Atau minimal kalau tidak tercapai tujuan ini, alat bisa dibuat nonton film juga toch dengan disambungin ke TV plasma di rumah karena memang fungsionalnya sama dengan 1 buah CPU atau fungsi2 lainnya. So tidak ada ruginya.
Ok, kita mulai mengenal latar belakang Raspberry bisa tercipta. Copas abisss. Eben Upton melihat anak-anak masa telanjur dimanjakan oleh komputer canggih dan punya penampilan menarik seperti iPad, Mac, Windows dan lain-lain. Tapi, keindahan komputer itu tak membuat mereka jago komputer. Orang tua selalu marah bila anak-anak membuat eksperimen. “Jangan macam-macam, nanti komputer rusak.”
Ancaman itu kerap membuat rasa ingin tahu anak mengkeret. Lama-kelamaan membunuh keinginan untuk menyelam lebih dalam.
Eric Schmidt dari google dalam pidatonya di sebuah festival televisi internasional Edinburgh memberikan pendapatnya bahwa mengajarkan anak-anak hanya pada bagaimana menggunakan software dibanding menciptakannya, sama artinya menghilangkan warisan komputasi yang dimiliki anak-anak itu. (komputasi = kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan sumber daya komputer).
Itulah yang membuat Eben Uton melahirkan antitesis dari semua yang diciptakan Bill Gates atau Steve Jobs. Dia menciptakan komputer yang sangat sederhana. Ukurannya cuma sedikit lebih besar dari sebungkus rokok. Harganya cuma US$ 35. Sumber listriknya cuma baterai A2 yang biasa untuk senter kecil.
Walau cuma segede sebungkus rokok ini komputer yang komplet. Tinggal menambahkan papan ketik, mouse, layar. Di dalamnya sudah terpasang sistem operasi Linux, software gratis yang biasa dipakai para jago komputer. Si Mini ini nyaris bisa melakukan semua pekerjaan komputer canggih. Dengan komputer ini, Eben Upton, berharap anak bisa “mengacak-acak” komputer sesuka hati tanpa dimarahi orang tua, tapi bisa belajar membuat software.
Komputer ini, seperti juga komputer lainnya bisa digunakan untuk permainan (gaming), mengolah angka (spreadsheet), mengolah kata (word processing) dan juga bermain video. Seperti juga sebuah desktop, maka raspberry dilengkapi oleh sambungan ke TV, game console, dan keyboard.
Mullins bersama para ilmuwan mendirikan yayasan Raspberry di tahun 2009 untuk mempromosikan TIK Sains ke sekolah-sekolah. Dia mengatakan bahwa saat ini komputer desktop dan laptop membuat program yang begitu sulit. “Komputer disampaikan dalam platform tertutup, sehingga sulit bagi kita untuk mengutak-atik kecuali akhirnya sekedar menggunakannya saja.”
Raspberry dilempar ke pasaran seharga £26 atau sekitar 450.000 ribu. Menurut Mullin, “jika kamu ingin membongkar bagian-bagian komputer, kamu membutuhkan biaya yang murah, dimana dengan itu kamu bebas mengopreknya, pun seandainya gagal kamu bisa menganggap itu adalah bagian dari sebuah projekmu. Seandainya kamu merusaknya kamu bisa membelinya kembali karena harganya yang cukup murah. Hal itu sangat tidak mungkin kamu lakukan dengan model komputer yang ada saat ini, dimana kisaran harganya bisa mencapai 10 jutaan (exp mac).
Dan mengutip kalimat Rob Mullins,”Kami ingin komputer di tangan anak-anak menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi mereka.”. Menggunakan raspberry seperti belajar alat musik. “Kamu diajari dari sekolah dan kemudian mempraktikkannya di rumah.”
Contoh projek-projek menarik dengan raspberry.
1. Sekelompok anak berumur 12 tahun menginginkan sebuah alat yang bisa mengamati kegiatan para tupai di halaman sekolah mereka. Alih-alih meninggalkan Iphone di lapangan mereka memilih menyembunyikan raspberry di pohon pada malam hari. Anak-anak itu memprogram raspberry untuk mengambil foto setiap kali ada benda bergerak mendekat.
2. Dave Akerman asal Brightwalton, Inggris, misalnya membuat Raspberry Pi ini menjadi “pesawat mata-mata”. Terbang setinggi 40 kilometer menggunakan balon dan bisa mengambil gambar video dan foto. “Kini semua sekolah dasar di dunia bisa membuat foto dari angkasa,”
Kontrol Suhu dan Kelembaban dengan Komputer |
Saya membayangkan jika semenjak dini jutaan anak SD di Indonesia dikenalkan dengan Raspberry PI untuk lebih mengenal komputasi. Mungkin ada ribuan programmer yang muncul di usia dewasa untuk berbuat sesuatu bagi agama dan bangsa. Gak cuma bisa ngetik, itu pun ngedit artikel copas kayak saya. hadeww...
Ok Atiza, kita mulai project kita mengenal komputer dengan Raspberry Pi.
5 komentar:
oh ini toh yang dimaksud , bentar2 , jadi ini maksudnya Mini PC yang di khususkan untuk anak2 ? :o , jadi ini dibuat untuk mengajarkan "bagaimana membuat dan mengoprasikan sebuah software" ?
ya desktop linux… tapi kecil… dan perlu colok2 kyk kita nyolokin desktop ke monitor.. banyak orang yang belum tahu.. nyolokin keyboard kemana? mouse kemana?
Kalau anak kecil khan seneng yang main2 bongkar pasang...
sangat bermanfaat pak, terutama saya nih yang mau membangun web server dengan raspberry pi. jadi semakin mengenal. mampir yah pak ke Jual Raspberry Pi
Terima Kasih Sudah bagi ilmu gan, sangat bermanfaatGan. untuk teman-teman yang lagi butuh komponen microcontroler seperti Arduino,Raspbery pi dll bisa cek harga di web kami bali-electro.com harga terjangkau melayani pemesanan ke seluruh wilayah indonesia
Terima kasih penjelasannya.
Dasar Raspberry Pi Panduan Praktis Untuk Mempelajari Pemrograman Perangkat Keras Menggunakan Raspberry Pi Model B.
https://goo.gl/7oJGSI
Posting Komentar